Monday, June 17, 2013

Kesehatan itu Mahal Harganya

Tangerang, Pada hari kamis saya sudah merasakan ada yang tidak beres dengan badan saya, hari itu mulai berasa pusing pusing dan demam. namun saya cuek saja karena biasanya hilang dengan sendirinya. hari sabtu mulai berasa parah namun masih tetap masuk kerja dan siangnya masuk kuliah. siang jam 12 an saya berangkat dari kantor menuju kampus perasaan sudah gak enak pengen naik bus saja. namun karena bingung pulangnya maka saya tetap naik motor ke kampus. belum lama naik motor malah jatuh saya tikungan yang sebenarnya adalah tikungan favorit kalau kata pembalap moto GP, saya tidak tau kenapa bisa jatuh pada saat itu, mungkin karena kurang konsentrasi ditambah pula badan sedang kurang fit mungkin. untungnya tidak apa apa hanya nyeri pada kaki kiri dan motor ada lecet lecet bagian sayapnya. sampai kampus pusing semakin berasa  namun tetap dipaksakan. saya masih ingat jam kedua masih sempat presentasi mengenai rencana anggaran biaya. pulang dari kampus naik motor dinginnya berasa sampai menusuk ke tulang, padahal sudah pakai jaket kulit. pulang kampus masih harus ngurus gajian tukang yang sedang mengerjakan rumah kakak ipar. dan akhirnya sampai rumah jam 9 an.


Sebelum tidur sempat dipijit dan dikerok sama istri. pagi hari minggu nya badan lumayan segar walaupun masih pusing dan sedikit demam. kebetulan hari itu mau ada acara arisan keluarga. dari malam  emang sudah saya niatkan untuk tidak masuk kuliah pada jam paginya. dan kebetulan jam pertama dan kedua kosong. pada saat mau berangkat ke kampus jam 11 siang, ibu mertua sudah melarang untuk tidak usah masuk kuliah, namun saya tetap memaksa masuk dan berangkat bersama istri yang sekalian masuk kerja. karena takut tidak kuat naik motor sendiri maka saya naik taksi ke kampus. bukan niat gaya gayaan atau pamer namun untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. saat sudah dikampus dan mengikuti pelajaran mulai berasa pusing dan demam semakin parah, sekitar pukul setengah 4 saya tidak kuat dan minta ijin untuk pulang terlebih dahulu. kemudian saya diantar teman untuk ke rumah sakit dengan menggunakan motor. 

Pada saat baru berangkat saya masih merasa belum begitu parah, namun sampai tengah jalan mulai berasa lemas dan kaku di seluruh tubuh. dan puncaknya saya benar benar kaku dan tidak kuat untuk berpegangan. saya minta berhenti di pinggir jalan, begitu turun dari motor langsung saya jatuh karena memang badan saya kaku dan tidak bisa apa apa. kurang lebih 10 menit dipinggir jalan, teman saya bingung harus bagaimana. akhirnya ada angkot kosong yang mau mengantar ke rumah sakit yang masih cukup jauh jaraknya dari posisi kami. diangkat udah saya tidur ditengah dan pasrah sejadi jadinya. untung diangkat badan mulai bisa digerakkan dan keluar keringat sehingga menjadi lebih enak. sampai dirumah sakit sempat disangka korban kecelakaan. dengan PD nya supir angkot bilang "pak pak tolongin ada yang kecelakaan". singkat cerita akhirnya saya diperiksa, cek darah dan perkiraan dokter sakit gejala typus dan akhirnya dirawat. pada saat dirawat banyak hal yang saya temui dan rasakan. mulai dari orang disebelah yang terkena DBD, dan ada juga yang habis kecelakaan, dan banyak hal. saya iseng iseng ngobrol dengan mereka dan tidak sengaja ngobrolin biaya, mereka sudah habis kurang lebih ada yang 10 juta, 20 juta, dll. saya hanya bisa diam dan berfikir. mahal sekali biaya berobat mereka itu. akhirnya saya berfikir, kalau terus terusan dirawat bisa merepotkan dan habis biaya yang tidak sedikit, maka saya tidak mau lama lama dirawat dirumah sakit. allahmdulillah setelah 3 hari dirawat saya maksa pulang karena memang sudah merasa tidak pusing dan demam lagi, serta kerjaan sudan menumpuk. selain itu juga kesaihan melihat istri saya harus menunggu di rumah sakit dan tidak bisa masuk kerja.

Kesehatan itu mahal harganya, jadi lebih baik mencegah dari pada mengobati. mencegah itu lebih murah dari pada mengobati. dan satu hal lagi yang namanya sakit itu sangat sangat tidak enak dan menyiksa, makanya jangan sampai kita dirawat gara gara sakit. sisi baiknya adalah, kalau Allah masih memberi kita sakit, berarti Allah masih sayang dan memperhatikan kita. 

No comments:

Post a Comment