Tangerang, Sekarang ini sedang ramai pembatasan penggunaan BBM bersubsidi, apalagi sudah diluncurkan program mobil murah pasti penggunaan BBM bersubsidi semakin bertambah pula. Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai upaya tengah dilakukan, yang terbaru adalah pemakaian kartu untuk membeli BBM bersubsidi, saya belum begitu jelas mengenai penggunaan dari kartu tersebut, dan bagaimana cara
mendapatkan kartu tersebut. Mungkin hanya pemegang kartu tersebut yang bisa mengisi BBM bersubsidi, kalau untuk BBM non subsidi bisa menggunakan uang tunai. Saya rasa kalau pengguna kartu benar benar diseleksi dengan baik, maka kemungkinan besar cara ini lumayan bisa mengurangi subsidi BBM. Jangan sampai mobil mobil mewah punya juga kartu tersebut.
Kenapa hal ini penting untuk dibahas, dalam hal ini saya tidak melihat dari sisi anggaran negara, tapi saya melihat masalah ini akan berdampak pada masalah kemacetan dijalan raya. Logikanya, mobil murah sudah diluncurkan sementara penggunaan BBM bersubsidi belum dibatasi, maka pasti akan semakin banyak mobil mobil yang akan masuk ke jalan jalan tersebut, volume kendaraan bertambah sementara kapasitas jalan belum bertambah mengikuti perkembangan. Ujung ujungnya kembali orang sipil yang harus berpikir keras untuk merekayasa lalulintas supaya tidak menyebabkan kemacetan. Memang masalah kemacetan adalah tanggung jawab seluruh warga negara ini.
Salah satu upaya untuk mengurangi subsidi BBM ini adalah cukup sederhana, yaitu dengan mengurangi SPBU yang menjual BBM bersubsidi, mengurangi disini adalah mengalihkan dari BBM bersubsidi ke non subsidi. Jadi hampir semua SPBU hanya menjual BBM non subsidi. Untuk bbm subsidi hanya dijual di SPBU tertentu dan jumlahnya sangat sedikit. Sehingga untuk angkutan umum bisa mengisi di SPBU tersebut. Misalkan dalam satu kecamatan hanya ada satu atau dua SPBU yang menjual BBM bersubsidi. Kalau cara ini benar benar diterapkan, kira kira apa yang akan terjadi? ya benar dipastikan akan terjadi antrian besar besaran di SPBU yang menjual BBM bersubsidi, sementara yang non subsidi relatif akan sepi. Memang itu tujuannya, Namun tidak perlu kawatir kejadian itu tidak akan berlangsung lama. dan berangsur angsur kembali seperti semula.
Kenapa cara ini bisa efektif? karena dengan begitu kita bisa "memaksa" masyarakat untuk menggunakan BBM non subsidi, kecuali mau mengantri panjang dan menghabiskan waktu untuk antri. Umumnya orang kita tidak mau repot dan ambil cepatnya. Selain itu misalkan bensin sudah habis di dekat SPBU non subsidi pasti mau tidak mau isi bensin disitu, tidak mungkin mendorong mobil untuk membeli BBM subsidi. Terkadang untuk menerapkan aturan baru salah satunya dengan "memaksa" untuk melaksanakan, sehingga tidak ada celah untuk melanggar aturan tersebut.
No comments:
Post a Comment